Diastropisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi yang mengakibatkan pergeseran dan perubahan posisi lapisan batuan sehingga mengubah bentuk muka bumi. Gerakan tersebut dapat dibedakan menjadi gerakan orogenesis dan epirogenesis. Semua gerakan tersebut akan mengubah bentuk permukaan bumi berupa munculnya sesar (patahan) dan lipatan.
Epirogenesis
adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang menyebabkan pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang berlangsung dengan sangat lambat/waktu yang lama dan meliputi daerah yang sangat luas. Epirogenesis sering pula disebut sebagai tenaga pembentuk benua. Gerakan epirogenetik tidak menimbulkan lipatan ataupun patahan pada kulit bumi.
Orogenesis
adalah proses pembentukan pegunungan (mountain building) atau pengangkatan kerak bumi karena tumbukan lempeng yang berlangsung relatif cepat. Proses tersebut menghasilkan pegunungan berangkai yang bersamaan dengan itu terbentuk sesar dan lipatan. Jadi, gunungapi tidak termasuk orogenesis karena tenaga yang membentuknya adalah tenaga vulkanisme bukan diastropisme.
Sebagian besar pegunungan di dunia terjadi karena gerak orogenetik termasuk pegunungan-pegunungan yang ada di Indonesia.
* Sesar/patahan (Faults)
Sesar atau patahan adalah retakan pada kerak bumi akibat adanya pergeseran/tekanan baik horisontal maupun vertikal pada batuan yang bersifat rapuh. Retakan atau patahan bisa berbentuk horst dan graben (slenk). Horst adalah bagian kulit bumi yang terangkat. Graben ialah bagian kulit bumi yang mengalami pemerosotan/penurunan.
* Lipatan
Lipatan adalah bentuk gelombang pada suatu lapisan kulit bumi karena terdapat tekanan horisontal maupun vertikal pada kulit bumi yang bersifat liat (plastis). Lipatan terbentuk karena pergeseran lempeng tektonik. Pergeseran lempeng tersebut mengakibatkan adanya lapisan yang terdorong secara horizontal, baik pada salah satu tepi lapisan maupun pada kedua tepi lapisan. Lapisan batuan kemudian mengalami pelipatan atau pelengkungan.
Suatu lipatan terdiri atas beberapa bagian yang membentuk struktur lipatan. Struktur sebuah lipatan terdiri atas:
a) antiklin punggung lipatan, yaitu unsur struktur lipatan dengan bentuk yang cembung (convex) ke atas.
b) sinklin atau lembah lipatan, yaitu lipatan yang cekung (concave) ke atas.
c) sayap (limb), yaitu bagian dari lipatan yang terletak menurun mulai dari lengkungan maksimum suatu antiklin sampai lengkungan maksimum suatu sinklin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar